Orang Muda Katolik Kristus Terang Dunia Yiwika
Fhoto: kegiatan OMK jiwika latihan jalan salibKetika memasuki masa prapaskah, umat Katholik mengadakan devosi jalan salib yang dilaksanakan setiap hari Jumat. Puncak dari devosi jalan salib ini berada di Jumat Agung. Sebagai umat Katholik, mengikuti dan melaksanakan jalan salib merupakan suatu kewajiban yang perlu diterapkan.
7 Fakta Menarik Jalan Salib yang Perlu Diketahui Keluarga Katolik
Baca juga: apa-perbedaan-mudika-dan-omk.
Jalan salib atau yang dikenal sebagai via dolorosa merupakan gambaran jam-jam terakhir kehidupan Yesus Kristus di dunia. Jalan salib berfungsi sebagai pengingat atas penderitaan Yesus memanggul salib menuju kavalri saat Ia hendak dihakimi dan sekaligus simbol karya penebusan dalam mengorbankan dirinya untuk keselamatan manusia.
Ketika memasuki masa prapaskah, umat Katholik mengadakan devosi jalan salib yang dilaksanakan setiap hari Jumat. Puncak dari devosi jalan salib ini berada di Jumat Agung.
Sebagai umat Katholik, mengikuti dan melaksanakan jalan salib merupakan suatu kewajiban yang perlu diterapkan. Hal ini dikarenakan jalan salib adalah salah satu devosi yang berada dalam liturgi katholik dengan tujuan untuk mendalami jalan penderitaan Yesus Kristus.
Baca juga : Renungan-harian-katolik-minggu-7
Devosi jalan salib selalu dilaksanakan setiap tahun pada masa prapaskah. Namun, masih banyak umat katolik belum tau fakta menarik mengenai devosi ini.
Berikut ini telah merangkum beberapa fakta mengenai jalan salib.
1. Jalan salib merupakan salah satu bentuk doa
Jalan salib merupakan salah satu bentuk devosi yang berada di dalam daftar panjang doa-doa Katholik. Namun, devosi ini bukan bagian dari liturgi resmi umum gereja Katholik.
Devosi jalan salib sering digunakan di dalam praktik kerohanian terkenal di kalangan umat Katholik. Seperti halnya doa rosario, jalan salib sudah ada sejak lama dalam ritual gereja Katholik yang diawali dengan tradisi para peziarah mengunjungi Yerusalem.
Seiring dengan waktu berjalan, Paus sebagai wakil umat Katholik di bumi menganjurkan untuk melakukan doa jalan salib. Hal ini dikarenakan jalan salib merupakan doa yang paling mudah dilakukan untuk lebih mendalami kisah Yesus dan pengorbanan-Nya di kayu salib.
Baca juga : HUT Sekami Yang Ke 178-2021
2. Jalan salib dilakukan pertama kali oleh St. Antonius de Padua
Sebagian umat katolik tidak mengetahui orang yang pertama kali melakukan devosi jalan salib tersebut adalah St. Antonius de Padua yang melakukannya sekaligus memperkenalkan ritual ini kepada umat Katholik lainnya.
St. Antonius melakukan jalan salib sebagai salah satu doa pribadi di dalam kehidupan sehari-hari. Cara doa yang digunakan orang kudus ini, akhirnya diterapkan pada gereja Katholik setelah St. Antonius meninggal dunia.
3. Pada mulanya jalan salib hanya dilakukan di Yerusalem
Awalnya jalan salib ini hanya dilakukan di Yerusalem dan sekitarnya. Namun, setelah memasuki abad ke-12 devosi jalan salib mulai diterapkan di sebagian besar wilayah Eropa.
Saat ini devosi jalan salib lebih banyak menyebar dan berkembang di seluruh gereja Katholik. Sedangkan, pada gereja Anglikan dan Lutheran belum banyak yang melakukan devosi jalan salib.
Perlu diketahui bahwa, gegreja Anglikan merupakan salah satu jenis gereja kristen yang berada di Inggris. Sedangkan, Gereja Lutheran merupakan salah satu gereja protestan terbesar yang menganut ajaran asli Martin Luther.
4. Jalan salib diperkenalkan oleh Ordo Fransiskan di Indonesia
Pertama kali devosi jalan salib di Indonesia diperkenalkan oleh Ordo Fransiskan. Perlu diketahui bahwa Ordo Fransiskan telah berdiri sejak 24 Februari 1209 yang berpusat di Assisi, Italia.
Para Romo dan biarawan Ordo Fratrum Minorum (OFM) menjadi yang paling berjasa dalam memperkenalkan jalan salib kepada seluruh umat Katholik di Indonesia. Sampai saat ini, para imam OFM sudah banyak berkarya di berbagai provinsi di Indonesia.
5. Jumlah perhentian di dalam jalan salib
Pada umumnya perhentian jalan salib berjumlah 14 yang telah disetujui oleh pihak otoritas gereja Katholik. Namun, banyak umat Katholik yang memiliki kelompok tertentu berketentuan sendiri terkait jumlah perhentiannya.
Paus Klemens XII yang melihat adanya keberagaman tersebut, akhirnya pada abad le-18 menetapkan jumlah dan lokasi perhentian jalan salib.
Pada kitab suci Katholik hanya ada delapan perhentian jalan salib yang tertulis, yaitu perhentian 1, 2, 5, 8, 10, 11, 12, dan 14. Untuk perhentian 3, 4, 6, 7, dan 9 tidak terungkap secara eksplisit. Sedangkan, perhentian 13 dipercaya hanya sebagai pelengkap.
6. Jasa yang diberikan Paus Yohanes Paulus ke-II
Paus Yohanes Paulus ke-II memperkenalkan jalan salib versi baru yang dapat disebut Scriptural Way Of Cross pada tahun 1991 saat Perayaan Jumat Agung. Setelah itu, sampai saat ini Paus Benediktus XVI tetap melanjutkan devosi jalan salib dengan versi baru.
Walaupun dalam tradisional, jumlah perhentian tidak mencapai 14 yang menunjukkan waktu Yesus sampai bangkit, di dalam pelaksanaannya, perhentian ke-14 tetap diterapkan. Hal ini bertujuan agar menjadi satu kesatuan sebelum Yesus ditangkap hingga bangkit kembali.
7. Manfaat dari devolusi jalan salib
Bagi umat Katholik yang rutin melaksanakan devolusi jalan salib setiap hari Jumat selama masa prapaskah dipercaya akan memperoleh pengampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Selain itu, umat katolik diwajibkan untuk mengikuti puncak devosi jalan salib yang dilaksanakan setiap Jumat Agung. Pada puncak jalan salib ini juga termasuk dalam tri hari suci, yaitu Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Putih.
Itulah beberapa fakta menarik dari jalan salib yang perlu diketahui oleh keluarga Katholik menjelang hari Paskah. Semoga informasi di atas bermanfaat ya, (Mabel)
1 Komentar
Salam OMK jiwika Tuhan memberkati
BalasHapus